Kamis, 18 Februari 2016

PRINSIP EKONOMI 3: ORANG RASIONAL BERPIKIR PADA BATAS-BATAS

PRINSIP EKONOMI 3: ORANG RASIONAL BERPIKIR PADA BATAS-BATAS

Keputusan dalam hidup jarang ada yang benar-benar hitam atau putih, tetapi biasanya berada di daerah abu-abu. Saat makan malam, kita tidak harus memutuskan untuk berpuasa atau makan serakus babi, namun kita harus memilih apakah kita perlu menambah sesendok nasi lagi atau tidak. Saat musim ujian, pilihan kita bukanlah antara tidak belajar sama sekali atau belajar 24 jam sehari, tetapi apakah kita akan menghabiskan satu jam lagi untuk belajar daripada menonton TV. Para ekonom menggunakan istilah perubahan marginal (marginal changes) untuk menjelaskan penyesuaian-penyesuaian terhadap sebuah rencana kerja yang sudah ada sebelumnya. Ingat bahwa "margin" berarti "tepi," jadi perubahan marginal adalah penyesuaian di tepi-tepi suatu hal yang anda kerjakan.

Dalam berbagai situasi, manusia membuat keputusan-keputusan terbaiknya dengan berpikir pada batas-batas. Misalnya, anda meminta saran kepada teman mengenai berapa tahun seharusnya bersekolah, jika teman anda membandingkan gaya hidup seorang doktor dengan seorang yang tidak tamat sekolah, bisa jadi anda tidak akan puas dengan perbandingan tersebut, karena hal tersebut tidak membantu anda dalam mengambil keputusan. Pasti anda cukup terpelajar, dan kemungkinan besar anda sedang memikirkan apakah akan menghabiskan satu atau dua tahun lagi di sekolah. Untuk membuat keputusan ini, anda harus tahu keuntungan yang didapat dari satu tahun tambahan di sekolah (gaji anda akan lebih tinggi dan anda akan belajar lebih banyak ilmu) dan juga biaya yang harus anda bayar (uang sekolah dan gaji yang tidak anda dapatkan selama bersekolah). Dengan membandingkan keuntungan marginal dan biaya marginal, anda dapat memutuskan apakah satu tahun tambahan di sekolah layak untuk dijalani.

Sebagai contoh lain, bayangkan sebuah perusahaan penerbangan yang harus menentukan harga tiket untuk penumpang yang membelinya di saat-saat akhir. Jika menerbangkan sebuah pesawat dengan kapasitas 200 orang membutuhkan biaya $100.000, maka biaya rata-rata satu kursi adalah $500. Siapa pun bisa segera menyimpulkan bahwa perusahaan penerbangan itu tidak boleh menjual tiket di bawah $500. Namun faktanya, perusahaan penerbangan itu dapat meningkatkan keuntungannya dengan cara berpikir pada batas-batas. Bayangkan pesawat itu terbang dengan 10 kursi kosong, sementara ada seorang calon penumpang yang rela membayar $300 untuk terbang. Apakah perusahaan penerbangan itu seharusnya menjual tiket seharga $300 untuk orang tersebut? Tentu saja harus. Jika ada kursi kosong di pesawat itu, adanya tambahan satu orang penumpang hanya akan menambah biaya operasionalnya sedikit sekali. Meskipun biaya rata-rata untuk menerbangkan seorang penumpang adalah $500, biaya marginal-nya hanyalah sebesar konsumsi untuk orang tersebut. Selama si penumpang tambahan membayar lebih daripada biaya marginal, menjual tiket kepadanya tentu saja menguntungkan.

Seperti yang ditunjukan dalam contoh-contoh di atas, individu dan perusahaan dapat mengambil keputusan-keputusan yang lebih baik dengan cara berpikir pada batas-batas. Seorang pengambil keputusan yang rasional akan bertindak, jika dan hanya jika keuntungan dari tindakan tersebut melebihi biaya marginalnya.

0 komentar:

Posting Komentar